Perbedaan utama antara termosifon dan apipa panasterletak pada prinsip operasi dan mekanisme sirkulasi cairan.
Termosifon terutama bergantung pada gravitasi atau alat mekanis untuk menggerakkan sirkulasi fluida kerjanya. Ini memanfaatkan aliran berlawanan arus dari fase cair dan uap untuk perpindahan panas.
Dalam termosifon, cairan yang terkondensasi kembali ke daerah yang dipanaskan (evaporator) melalui gravitasi atau gaya mekanis, daripada bergantung pada struktur sumbu seperti pada pipa panas.
Termosifon dua fase tertutup biasanya terdiri dari kolam cairan di bagian yang dipanaskan (evaporator), bagian adiabatik, dan bagian yang didinginkan atau kondensor.
Termosifon digunakan dalam berbagai aplikasi penukar panas, mulai dari sistem konversi energi hingga pendinginan elektronik.
A pipa panasmenggunakan gaya pemompaan kapiler, biasanya disediakan oleh struktur sumbu yang melapisi dinding bagian dalam pipa, untuk menggerakkan sirkulasi fluida kerjanya. Hal ini memastikan sirkulasi cairan yang berkelanjutan dan perpindahan panas yang efisien.
Pada pipa panas, fluida kerja menguap pada ujung yang dipanaskan (evaporator), mengembun pada ujung yang didinginkan (kondensor), dan kemudian dikembalikan ke evaporator melalui struktur sumbu.
Pipa panas biasanya terdiri dari tabung tertutup yang sebagian diisi dengan cairan yang mudah menguap dan struktur sumbu yang melapisi dinding bagian dalam.
Pipa panasbanyak digunakan dalam berbagai aplikasi perpindahan panas karena efisiensi termalnya yang tinggi dan kemampuannya untuk mentransfer panas dalam jumlah besar dalam jarak jauh dengan perbedaan suhu minimal.
Perbedaan utama terletak pada cara kedua perangkat mensirkulasikan fluida kerjanya. Thermosyphon mengandalkan gravitasi atau alat mekanis, sedangkan pipa panas memanfaatkan gaya pemompaan kapiler yang disediakan oleh struktur sumbu. Perbedaan ini mempengaruhi prinsip pengoperasian, struktur, dan kesesuaiannya untuk aplikasi tertentu.
